ETIKA DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA
Untuk Materi ini, Selengkapnya Download Link di Bawah ini
( Klik Icon Download )
Dewasa ini secara dalam mengelola
sumber daya manusia khusunya di perusahaan telah menunjukkan bahwa kegiatan
pada masa lalu mempunyai banyak lekelamhannya. Kelemahan-kelemahan tersebut
pada umumnya bersifat fundamental sehingga sebagian besar harus disesuaikan
yang menempatkan perbaikan dan penyempurnaan menjadi sesuatu yang baru yang
disebut dengan “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Sifat yang paling mendasar pada
kegiatan pengelolaan sumberd ya manunia yang lama tidak terarah pada usaha
mendayagunkan manusia mewujudkan eksistensi organisasi/perusahaan yang
kompetitif.
Pengertian Sumber Daya Manusia
Ada 3 (tiga) macam pengertian maupun
definisi dari Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu :
1.
Sumber
daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (
disebut : personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan)
2.
Sumber
Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam
mewujudkan eksistensinya.
3.
Sumber
Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal
(non material/non financial ) dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan
menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan
eksistensi organisasi.
Implementasi Manajemen SDM
Perlakuan terhadap pekerja di
lingkungan perusahaan, tidak dapat dilepaskan dengan perhatian dan
kebijaksanaan pemerintah dalam melaksanakan tugas untuk mensejahterakan
kehidupan para karyawannya.
Perusahaan yang bergerak di bidang
bisnis, sangat besar pengaruhnya terhadap kesejahteraan masyarakat/rakyatnya,
dan tidak terbatas pada sekedar bagi para pekerjanya. Oleh karena itu pada masa
sekarang dan dimasa-msa mendatang
Strategi manajemen SDM adalah rumusan mendasar mengenai
pendayagunaan SDM sebagai usaha mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
terbaik sebuah perusahaan untuk menjadi kompetitor yang mampu memenangkan dan
menguasai pasar, melalui tenaga kerja yang dimilikinya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka
strategi SDM adalah merupakan rencana induk dalam menciptakan perusahaan yang
mempunyai kemampuan menjamain pendaya-gunaan SDM secra efektif dalam mewujudkan
misi dan visi bisnisnyua, baik di lingkungan perusahaan, apapun di unit
kerjanya. Dalam strategi SDM terdapat lima komponen atau unsur yang perlua
diterapkan dan diperhatikan yaitu :
1.
Filsafat SDM yaitu
berisikan rumusan
2.
Kebijaksaan SDM yaitu berbentuk
3.
Program-program SDM yaitu merupakan
4.
Pelaksanaan MSDM yaitu unsur yang sisebut sebagai
5.
Proses SDM yaitu berisi rumusan atau
Berdasarkan
Strategi Manajemen SDM, maka dapat diidentifikasikan fungsi-fungsi manajemen
SDM di lingkungan organisasi bisnis. Adapun fungsi-fungsi manajemen SDM adalah
:
1.
Pelayanan (Service) adalah manajemn SDM yang berfungsi
2.
Kontrol (Controlling) yaitu berfungsi untuk
3.
Pengembangan (Development) yaitu kegiatan melaluiproses
4.
Kompensasi dan Akomodasi ( Compesnstion & Accomodation) yaitu fungsi yang bermaksud untuk
5.
Advis yaitu
diwujudkan manajemen SDM berupa
Tujuan-tujuan dari Manajemen SDM
adalah sebagai berikut :
a.
Produktivitas --
b.
Keamanan dan Kepuasan Kerja (Qualit of Work Life atau QWL) -
c.
Kualitas SDM --
d.
Keuntungan dan Manfaat lainnya--
e.
Masalah-masalah Hukum dan Etika dalam Manajemen SDM
Di samping hal di atas, yang perlu
diperhatikan bagi karyawana adalah Occupational Safety and Health
Administration (OSHA) yaitu salah satu undang-Undang yang paling besar dalam menetapkan dan
melaksanakan panduannya untuk melindungi pekerja dari kondisi tidak aman dan
hal-hal yang berbahaya bagi keshatan di lingkungan kerjanya. Kegiatan tersebut
di Indonesia disebut dengan program keselamatan dan kesehatan kerja yang mana
kegiatan ini antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Program Kesehatan Fisik yang secara universal dari sudut Hubungan Industrial
Pancasila (HIP) yang harus dilaksanakan sebagai tanggung-jawab sosial
perusahaan yang meliputi :
a.
Pemeriksaan
kesehatan dalam rangka rekrutmen dan seleksi untuk mendapatkan pekerja yang
kondisi kesehatannya cukup prima.
b.
Pemeriksaan
seluruh aspek kesehatan tubuh (general check up) personel kunci secara
periodik. Kegiatan preventif ini dimaksudkan agar personil kunci secara fisik
selalu siap bekerja keras dalam mewujudkan tujuan perusahaan.
c.
Pemeriksaaan
kesehatan seluruh pekerja, baik secara keseluruhan maupun aspek-aspek jasmaniah
tertentu yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan.
d.
Pengadaan
staf dan peraltan medis secara memasdai. Kegiatan ini bahkan dapat dikembangkan
dengan memiliki poli klinik atau rumah sakit perusahaan.
e.
Bantuan
pembiayaan perawatan kesehatan karena sakit, melahirkan, kecelakaan dan
lain-lain.
f.
Mengupayakan
lingkungan kerja dan sanitasi yang bersih dan sehat, agar tidak menjadi sumber
penyakit.
2.
Program Kesehatan Mental ---
berbeda dengan program kesehatan fisik program keselamatan dan kesehatan mental
disamping bersifat universal sesuai dengan kebutuhan manusia, perlu
dilaksanakan juga kegiatan yang bersifat khusus sejalan dengan HIP, yang mana
kegiatannya berupa :
a.
memberikan
perhatian dan melaksanakan usaha preventif dalam mencegah timbulnya masalah
yang dapat mengakibatkan ketegangan mental, seperti stress gangguan syaraf dan
lain-lain dalam bekerja.
b.
Memberikan
perhatian dan melaksanakan usaha kuratif dalam membantu pekerja yang menglaami
ketegangan mental karena pekerjaan yang menjadi tanggung-jawabnya.
c.
Memelihara
dan mengambangkan program-program hubungan manusiawi yang akrab dan sehat,
antara para pekerja dengan para manajer (eksekutif). Program ini dapat
dilakukan di dalam dan di luar jam kerja sehari-hari.
d.
Menyelenggarakan
acara-acara pembinaan mental, khususnya dibidang keagamaan, yang dapat mencegah
itmbulnya periilaku yang merugikan pekerja atau perusahaan.
Pasar Global Ketenaga-kerjaan SDM
0 komentar:
Posting Komentar