Untuk Materi ini, Selengkapnya Download Link di Bawah ini
( Klik Icon Download )
10.1
Beban
Pada Struktur
Sebuah struktur
harus mampu menahan semua beban yang diberikan pada struktur tersebut secara
efisien dan aman. Beban struktural merupakan hasil dari gaya-gaya natural.
Bahan-bahan yang umum digunakan dalam konstruksi-beton, baja, dan kayu-dibuat
menjadi elemen-elemen struktural seperti balok, kolom, lengkungan, dan rangka
batang. Elemen-elemen struktural tersebut harus disusun menjadi bentuk-bentuk
struktural terbaik yang dapat berfungsi sebagai suatu struktur, namun tetap
aman menahan semua beban.
Beban-beban
struktural yang paling mendasar adalah beban gravitasi yang bekerja dalam arah
vertikal pada struktur. Beban ini mencakup beban mati dan beban hidup yang
disebabkan oleh tarikan gravitasi bumi.
Beban mati adalah
berat struktur itu sendiri-seperti berat atap, dinding, lantai, balok, kolom,
dan lain sebagainya. Beban hidup adalah bebanbeban seperti manusia, perabot
yang dapat dipindah-pindahkan, mesin pengangkat barang (forhlfi), mobil, truk,
salju, perubahan suhu, atau beban-beban lain yang dapat membebani struktur
dalam jangka waktu tertentu.
Beban lateral angin
dan gempa bumi adalah beban hidup yang bekerja secara mendatar pada struktur.
Ketika angin berhembus ke suatu struktur, struktur tersebut akan bergoyang ke
arah samping. Ketika terjadi peristiwa gempa bumi, tanah tempat sebuah struktur
yang masif didirikan dengan cepat bergoyang ke arah samping.
10.2 KESEIMBANGAN
GAYA DAN MOMEN
Kita dapat memulai pembahasan mengenai
kesetimbangan structural dengan meninjau gaya-gaya. Sebuah gaya adalah sebuah dorongan atau sebuah
tarikan yang bekerja pada sebuah benda. Ketika Anda sedang berdiri di atas
tanah, berat Anda adalah sebuah gaya
(aksi) aktif yang menekan ke bawah menuju bumi. Apabila Anda benar-benar ingin
mengalami gaya
ini, mintalah seseorang untuk berdiri di atas Anda! Anda dapat berdiri dengan
tegak karena tanah menekan Anda dengan sebuah
gaya reaktif
(reaksi) yang berlawanan, yang besarnya sama dengan berat Anda.
Berat balok diabaikan untuk pembahasan kasus ini.
Gaya-gaya terpusat
bekerja pada sebuah titik, tetapi pada kenyataannya tidak ada satu gaya pun
yang dapat bekerja di sebuah titik, yang artinya tidak memiliki daerah kerja.
Sebenarnya, beban harus bekerja di sebuah daerah terbatas, yang lebih
memudahkan dianggap sebagai sebuah titik apabila kita meninjau kesetimbangan
gaya.orang yang berdiri di atas balok pada Gambar 1.1 menghasilkan gaya
terpusat sebesar 150 lb pada satu titik di atas balok di antara kedua kakinya.
Namun demikian, kita melihat bahwa sebenar nya gaya sebesar 150 lb tersebut
disebarkan
pada daerah seluas
telapak kaki orang tersebut pada balok.
10.2 GAYA DAN
KOMPONEN-KOMPONENNYA
Dalam Statika gaya dapat diartikan
sebagai muatan atau beban yang bekerja pada suatu struktur.
Seringkali, sebuah gaya berarah miring terhadap arah horisontal dan
vertikal, seperti terlihat pada Gambar 1.4. Untuk dapat menggunakan
persamaan-persamaan kesetimbangan, gaya
miring tunggal tersebut digantikan dengan proyeksi horisontal dan proyeksi
vertikalnya. Kedua proyeksi ini disebut komponen-homponen gaya .
Kedua komponen gaya
itu adalah pengganti yang setara untuk gaya
miring tunggal tersebut, dan begitu pula sebaliknya.
1. Gaya
atau beban terpusat (point load)
Gaya atau beban momen (momen load)
10.3 JENIS
PERLETAKAN PADA STRUKTUR
Didalam statika ada empat macam sistim perletakan pada
struktur :
2. Rol,
diberi notasi
Sifat Rol:
a. Dapat
menahan gaya
vertical (tegak lurus rol)
b. Tidak
dapat menahan horizontal (sejajarbidang rol) dan rotasi (momen).
Kita tinjau sepatu
roda berikut : apabila dikerjakan gaya
P, maka P diurai atas P1tegak lurus lantai dan P2 yang arahnya sejajar dengan
lantai. P1 dapat dditahan oleh rol sedangkan P2 tidak dapat ditahan oleh rol
sehingga sepatu akan bergerak arah horizontal.
3.Jepit , diberi notasi
4.
Pendel, diberi notasi
10.4 KESETIMBANGAN
GAYA
0 komentar:
Posting Komentar